Monkey Forest Ubud Pesona Alam dan Budaya Bali

Posted on

Monkey Forest Ubud, sebuah destinasi wisata di Bali yang memikat hati, menawarkan perpaduan unik antara keindahan alam, keramahan satwa, dan kekayaan budaya. Bayangkan berjalan-jalan di tengah hutan lebat, dikelilingi oleh ratusan monyet yang lincah, dan merasakan kedamaian suasana Bali yang begitu kental. Lebih dari sekadar tempat wisata, Monkey Forest Ubud menyimpan sejarah panjang dan nilai spiritual yang mendalam bagi masyarakat setempat.

Terletak di jantung Ubud, kawasan ini merupakan rumah bagi ratusan monyet ekor panjang yang hidup berdampingan dengan vegetasi tropis yang subur. Sejarahnya yang kaya, beragam aktivitas yang ditawarkan, serta kontribusinya terhadap ekonomi dan pelestarian lingkungan menjadikan Monkey Forest Ubud sebagai destinasi yang wajib dikunjungi bagi siapa pun yang ingin merasakan pengalaman wisata yang berkesan dan bermakna di Bali.

Gambaran Umum Monkey Forest Ubud

Monkey Forest Ubud

Source: blogspot.com

Monkey Forest Ubud, atau secara resmi bernama Mandala Wisata Wanara Wana, merupakan destinasi wisata populer di Bali yang memadukan keindahan alam dengan keunikan budaya. Kawasan ini bukan hanya sekadar hutan, melainkan sebuah tempat suci yang dihuni oleh ratusan monyet liar, sekaligus menjadi pusat konservasi dan penelitian primata.

Lokasi Geografis Monkey Forest Ubud

Monkey Forest Ubud terletak di jantung Ubud, sebuah kota seni dan budaya di Kabupaten Gianyar, Bali. Secara geografis, kawasan ini berada di lembah yang subur, dikelilingi oleh persawahan hijau dan pepohonan rindang. Lokasinya yang strategis, tak jauh dari pusat kota Ubud, membuatnya mudah diakses oleh wisatawan.

Sejarah Singkat Monkey Forest Ubud

Sejarah Monkey Forest Ubud berakar pada kepercayaan masyarakat setempat. Kawasan hutan ini telah lama dianggap sebagai tempat suci dan dihormati sebagai habitat alami bagi monyet ekor panjang (Macaca fascicularis). Pada tahun 1968, masyarakat setempat mendirikan Yayasan Wanara Wana untuk melindungi dan melestarikan hutan beserta penghuninya. Sejak saat itu, Monkey Forest Ubud dikelola secara profesional, memadukan aspek konservasi, wisata, dan budaya.

Jenis-Jenis Monyet di Monkey Forest Ubud

Mayoritas monyet yang menghuni Monkey Forest Ubud adalah monyet ekor panjang (Macaca fascicularis). Monyet-monyet ini hidup berkelompok dan menunjukkan tingkah laku sosial yang menarik untuk diamati. Meskipun didominasi oleh satu spesies, kemungkinan terdapat variasi genetik di antara populasi monyet di dalam kawasan tersebut. Pengamatan perilaku monyet ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Monkey Forest Ubud memang asyik, bisa main-main sama monyet-monyetnya yang usil. Setelah puas berinteraksi dengan mereka, aku sarankan kamu lanjut ke tempat suci yang nggak kalah menarik, yaitu Pura Tirta Empul , untuk merasakan kesejukan air suci dan suasana spiritualnya yang menenangkan. Setelah itu, kamu bisa kembali ke Monkey Forest Ubud untuk menikmati suasana sore hari yang lebih tenang, mungkin sambil menikmati minuman segar di sekitar area tersebut.

Perbandingan Monkey Forest Ubud dengan Tempat Wisata Alam Serupa di Bali

Nama Tempat Lokasi Jenis Hewan Daya Tarik Utama
Monkey Forest Ubud Ubud, Gianyar Monyet Ekor Panjang Interaksi dengan monyet di lingkungan alami, kuil-kuil kuno
Taman Nasional Bali Barat Kabupaten Jembrana Aneka satwa liar (burung, rusa, babi hutan) Keanekaragaman hayati, keindahan alam pantai dan hutan
Suaka Margasatwa Pulau Menjangan Pulau Menjangan, Buleleng Hewan laut (terumbu karang, ikan) Snorkeling dan diving, keindahan bawah laut
Alas Kedaton Tabanan Monyet Kawasan hutan lindung, populasi monyet yang cukup banyak

Nilai Budaya dan Spiritual Monkey Forest Ubud

Monkey Forest Ubud memiliki nilai budaya dan spiritual yang tinggi bagi masyarakat Bali. Kawasan hutan ini diyakini sebagai tempat suci yang dihuni oleh roh-roh leluhur. Beberapa kuil dan bangunan suci terdapat di dalam kawasan hutan, menunjukkan penghormatan dan kesakralan tempat ini. Keberadaan monyet pun dianggap sebagai bagian integral dari ekosistem spiritual tersebut. Oleh karena itu, interaksi dengan monyet harus dilakukan dengan penuh rasa hormat dan tidak mengganggu kehidupan mereka.

Aktivitas dan Fasilitas di Monkey Forest Ubud

Monkey Forest Ubud

Source: thebalisun.com

Monkey Forest Ubud menawarkan lebih dari sekadar kesempatan untuk melihat monyet. Suasana alamnya yang rindang dan tenang, dipadukan dengan keberadaan ratusan monyet ekor panjang, menciptakan pengalaman unik yang tak terlupakan. Berbagai aktivitas dan fasilitas tersedia untuk menunjang kunjungan Anda dan memastikan kenyamanan selama berada di sana.

Aktivitas di Monkey Forest Ubud

Selain mengamati tingkah polah monyet yang menggemaskan, pengunjung dapat menikmati berbagai aktivitas. Anda bisa menjelajahi jalur setapak yang terbentang di antara pepohonan besar dan kuil-kuil kuno, merasakan kesejukan udara, dan meresapi suasana spiritual yang kental. Memotret monyet dalam berbagai pose dan aktivitas mereka juga menjadi kegiatan favorit banyak pengunjung. Jangan lupa untuk memperhatikan lingkungan sekitar dan menikmati keindahan alam yang ditawarkan.

Fasilitas di Monkey Forest Ubud

Monkey Forest Ubud menyediakan beberapa fasilitas untuk kenyamanan pengunjung. Fasilitas tersebut dirancang untuk mendukung pengalaman wisata yang menyenangkan dan aman.

  • Area Parkir yang Luas: Tersedia area parkir yang cukup luas untuk menampung kendaraan pengunjung, baik roda dua maupun roda empat.
  • Toilet Umum yang Bersih: Toilet umum tersedia di beberapa titik lokasi, terawat dengan baik dan terjaga kebersihannya.
  • Pusat Informasi: Pusat informasi memberikan panduan dan informasi penting terkait peraturan, aktivitas, dan hal-hal lain yang perlu diketahui pengunjung.
  • Warung Makan dan Minuman: Tersedia beberapa warung yang menyediakan makanan dan minuman ringan untuk memenuhi kebutuhan pengunjung.

Tips Mengunjungi Monkey Forest Ubud

Berikut beberapa tips untuk membuat kunjungan Anda ke Monkey Forest Ubud lebih berkesan dan aman:

  • Datang di pagi hari atau sore hari untuk menghindari keramaian dan panas terik matahari.
  • Siapkan kamera untuk mengabadikan momen-momen berharga bersama monyet-monyet yang lucu dan menggemaskan.
  • Kenakan pakaian yang nyaman dan tertutup untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk dan sengatan matahari.
  • Jangan membawa makanan atau minuman yang dapat menarik perhatian monyet, seperti buah-buahan atau makanan ringan yang manis.
  • Patuhi semua peraturan dan petunjuk yang diberikan oleh pengelola Monkey Forest Ubud.

Tips Keselamatan Berinteraksi dengan Monyet

Hindari kontak langsung dengan monyet. Jangan mencoba menyentuh, memberi makan, atau mengganggu mereka. Jaga jarak aman dan amati mereka dari kejauhan. Jika monyet mendekat, tetap tenang dan jangan membuat gerakan tiba-tiba. Segera laporkan kepada petugas jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Tata Krama di Monkey Forest Ubud

Menghormati lingkungan dan makhluk hidup di dalamnya merupakan hal penting saat mengunjungi Monkey Forest Ubud. Berikut beberapa tata krama yang perlu diperhatikan:

  • Jaga kebersihan dan jangan membuang sampah sembarangan.
  • Berbicara dengan suara pelan dan hindari membuat keributan yang dapat mengganggu ketenangan suasana.
  • Hormati tempat-tempat suci dan kuil yang ada di dalam kawasan Monkey Forest Ubud.
  • Ikuti petunjuk dan arahan dari petugas atau pemandu wisata.

Pengaruh Monkey Forest Ubud terhadap Ekonomi Lokal

Monkey Forest Ubud, lebih dari sekadar destinasi wisata, berperan signifikan dalam menopang perekonomian masyarakat sekitar. Keberadaan hutan lindung yang dihuni ratusan kera abu-abu ini telah menciptakan efek domino positif, menggerakkan berbagai sektor usaha dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di Ubud.

Dampak terhadap Perekonomian Masyarakat Sekitar

Kehadiran Monkey Forest Ubud secara langsung meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar melalui berbagai jalur. Penduduk lokal mendapatkan penghasilan dari sektor pariwisata, mulai dari penyediaan akomodasi, jasa pemandu wisata, hingga penjualan suvenir dan makanan di sekitar kawasan hutan. Meningkatnya jumlah wisatawan juga berdampak pada peningkatan permintaan akan berbagai barang dan jasa lainnya, seperti transportasi dan layanan kuliner, yang pada akhirnya merangsang pertumbuhan ekonomi lokal.

Peluang Usaha yang Muncul

Berbagai peluang usaha baru bermunculan seiring dengan meningkatnya popularitas Monkey Forest Ubud. Hal ini menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berikut beberapa contoh peluang usaha yang berkembang:

  • Usaha persewaan alat-alat ibadah untuk wisatawan yang ingin melakukan persembahyangan di pura-pura yang berada di sekitar Monkey Forest.
  • Usaha jasa fotografi dan videografi yang memotret interaksi pengunjung dengan kera.
  • Usaha kuliner yang menyediakan makanan dan minuman khas Bali dengan harga terjangkau bagi wisatawan.
  • Usaha penjualan kerajinan tangan lokal berbahan baku ramah lingkungan.

Peran dalam Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan

Monkey Forest Ubud menjadi contoh nyata pengembangan pariwisata berkelanjutan. Pengelolaan yang memperhatikan keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan menjadi kunci keberhasilannya. Upaya pelestarian hutan dan satwanya diimbangi dengan pengembangan ekonomi masyarakat sekitar, memastikan manfaat pariwisata dirasakan secara merata.

Kontribusi terhadap Pelestarian Lingkungan

Keberadaan Monkey Forest Ubud tidak hanya berdampak positif secara ekonomi, tetapi juga berperan penting dalam pelestarian lingkungan. Pendapatan dari sektor pariwisata sebagian dialokasikan untuk perawatan dan perlindungan hutan, memastikan kelestarian habitat kera abu-abu dan flora-fauna lainnya. Program edukasi lingkungan juga rutin diadakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian alam.

Ngobrol-ngobrol soal Monkey Forest Ubud, tempatnya seru banget ya, bisa lihat monyet-monyet lucu berkeliaran. Setelah puas eksplor hutannya, kamu bisa lanjutkan petualangan ke destinasi lain, misalnya menikmati keindahan pantai indah di Bali yang terkenal memesona. Bayangkan, habis lihat tingkah monyet yang menggemaskan, lalu menikmati pasir putih dan deburan ombak yang menenangkan. Habis itu, pulang ke Ubud lagi untuk menikmati suasana yang lebih tenang setelah seharian berpetualang.

Strategi Pengelolaan Berkelanjutan

Keberhasilan Monkey Forest Ubud dalam mengelola pariwisata berkelanjutan tidak terlepas dari strategi pengelolaan yang terencana dan terintegrasi. Beberapa poin penting dalam strategi tersebut antara lain:

Aspek Strategi
Konservasi Pemantauan populasi kera, perlindungan habitat, dan program edukasi lingkungan.
Ekonomi Pemberdayaan masyarakat lokal melalui pengembangan usaha dan pelatihan kewirausahaan.
Sosial Peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui program-program sosial dan pemberdayaan.
Pariwisata Pengelolaan kunjungan wisatawan secara terukur untuk menghindari overcrowding dan kerusakan lingkungan.

Konservasi dan Pelestarian di Monkey Forest Ubud

Monkey Forest Ubud bukan sekadar destinasi wisata, melainkan juga kawasan konservasi yang vital bagi kelestarian monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) dan ekosistem hutannya. Upaya pelestarian yang dilakukan di sini melibatkan berbagai strategi, dari perlindungan habitat hingga edukasi masyarakat. Semua ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan memastikan keberlangsungan populasi monyet serta flora dan fauna lainnya.

Upaya Konservasi Monyet dan Habitatnya

Konservasi di Monkey Forest Ubud difokuskan pada perlindungan habitat alami monyet dan kesejahteraan mereka. Hal ini dilakukan melalui beberapa cara, termasuk pengawasan ketat terhadap aktivitas manusia di dalam kawasan hutan, pengaturan jumlah pengunjung, dan pencegahan perburuan liar. Tim konservasi secara rutin memantau kesehatan monyet, memberikan perawatan medis jika diperlukan, dan melakukan penelitian untuk memahami perilaku dan kebutuhan mereka.

Selain itu, upaya penanaman kembali pohon-pohon asli juga dilakukan untuk memperluas dan memperbaiki kualitas habitat.

Monkey Forest Ubud memang asyik, bisa berinteraksi langsung dengan monyet-monyet lucu. Tapi kalau mau lihat keindahan candi di tengah danau yang nggak kalah keren, cobain deh kunjungi Pura Ulun Danu Bratan , keindahannya beneran bikin terpana! Setelah puas menikmati suasana spiritual di sana, kamu bisa kembali ke Ubud dan melanjutkan petualangan seru di Monkey Forest, rasakan perbedaan suasana yang unik dari kedua tempat wisata ini.

Program Edukasi untuk Kesadaran Masyarakat

Meningkatkan kesadaran masyarakat lokal dan wisatawan tentang pentingnya konservasi merupakan kunci keberhasilan jangka panjang. Monkey Forest Ubud menjalankan program edukasi yang komprehensif, termasuk penyediaan informasi melalui papan penjelasan di area wisata, pembuatan film dokumenter, dan penyuluhan kepada masyarakat sekitar. Program ini menekankan pentingnya hidup berdampingan dengan satwa liar secara harmonis, serta dampak negatif dari perilaku yang mengganggu ekosistem.

Anak-anak sekolah juga sering dilibatkan dalam kegiatan edukasi lingkungan di sekitar kawasan hutan.

Pelestarian Ekosistem di Monkey Forest Ubud

Ekosistem Monkey Forest Ubud kaya akan keanekaragaman hayati. Selain monyet, terdapat berbagai jenis pohon seperti pohon beringin (Ficus benjamina), pohon asam jawa (Tamarindus indica), dan berbagai jenis palem. Tumbuhan bawah seperti paku-pakuan dan berbagai jenis anggrek juga tumbuh subur di area ini. Hewan lain yang menghuni kawasan ini antara lain berbagai jenis burung, serangga, reptil seperti ular dan kadal, serta beberapa jenis mamalia kecil.

Monkey Forest Ubud memang asyik, bisa berinteraksi langsung dengan monyet-monyet yang cukup jinak. Setelah puas berfoto dan bermain di sana, kamu bisa lanjutkan liburanmu ke pantai yang lebih tenang, misalnya Pantai Sanur yang terkenal dengan pasir putihnya. Suasana yang berbeda, ya, tapi sama-sama memberikan pengalaman liburan yang tak terlupakan. Kembali ke Monkey Forest Ubud, jangan lupa beli oleh-oleh khas Bali sebelum pulang!

Keberadaan masing-masing spesies saling bergantung dan membentuk suatu jalinan kehidupan yang kompleks. Pohon-pohon menyediakan makanan dan tempat berlindung bagi monyet dan hewan lainnya, sementara hewan-hewan membantu proses penyerbukan dan penyebaran biji.

Tantangan dalam Upaya Konservasi

Meskipun upaya konservasi telah dilakukan secara intensif, Monkey Forest Ubud masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah pengelolaan jumlah pengunjung yang terus meningkat. Jumlah pengunjung yang terlalu banyak dapat mengganggu kehidupan monyet dan merusak ekosistem. Tantangan lain termasuk penanganan sampah, pencegahan perusakan habitat oleh manusia, dan menjaga keseimbangan antara kebutuhan ekonomi masyarakat sekitar dengan pelestarian lingkungan.

Peran wisatawan sangat penting dalam keberhasilan konservasi Monkey Forest Ubud. Dengan bersikap ramah lingkungan, menghormati satwa liar, dan mengikuti aturan yang ditetapkan, kita semua dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian kawasan ini untuk generasi mendatang.

Monkey Forest Ubud memang seru, ya! Bisa berinteraksi langsung sama monyet-monyetnya. Tapi kalau kamu mau suasana yang lebih sejuk dan adem, cobain deh berkunjung ke tempat wisata lain yang nggak kalah menarik di Bali, yaitu Bedugul Bali , dengan danau dan pura-puranya yang indah. Setelah puas menikmati keindahan alam Bedugul, kamu bisa kembali ke Monkey Forest Ubud untuk merasakan sensasi berbeda, menikmati suasana sore hari yang lebih tenang di tengah keramaian monyet-monyet yang mulai beristirahat.

Aspek Pariwisata Monkey Forest Ubud

Monkey Forest Ubud, lebih dari sekadar hutan monyet, merupakan destinasi wisata yang sukses menggabungkan unsur alam, budaya, dan interaksi unik dengan satwa. Keberhasilannya sebagai objek wisata menarik ini terletak pada strategi pemasaran yang tepat, daya tarik yang beragam, dan pengelolaan yang memperhatikan aspek keberlanjutan. Berikut uraian lebih lanjut mengenai aspek pariwisata Monkey Forest Ubud.

Monkey Forest Ubud memang asyik, dengan monyet-monyetnya yang usil dan suasana hutannya yang rindang. Setelah puas berinteraksi dengan mereka, kamu bisa lanjutkan petualangan ke tempat lain yang tak kalah menarik, seperti Nusa Ceningan dengan keindahan bawah lautnya yang memukau. Bayangkan, dari hutan rimba yang penuh kera, kamu tiba-tiba menyelami dunia bawah laut yang berwarna-warni! Pengalaman yang kontras, tapi sama-sama tak terlupakan.

Setelah puas berenang, kenangan di Monkey Forest Ubud pun akan terasa lebih berkesan.

Strategi Pemasaran Monkey Forest Ubud

Strategi pemasaran Monkey Forest Ubud berfokus pada promosi melalui berbagai kanal, baik online maupun offline. Media sosial seperti Instagram dan Facebook digunakan secara aktif untuk menampilkan keindahan hutan dan aktivitas monyet, menarik minat wisatawan melalui foto dan video yang memikat. Kerjasama dengan agen perjalanan domestik dan internasional juga menjadi kunci untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Selain itu, partisipasi dalam pameran wisata dan publikasi di media cetak dan online turut berperan dalam meningkatkan visibilitas Monkey Forest Ubud sebagai destinasi wisata unggulan di Bali.

Daya Tarik Utama Monkey Forest Ubud

Monkey Forest Ubud menawarkan daya tarik yang beragam bagi wisatawan domestik dan mancanegara. Keberadaan ratusan monyet ekor panjang yang berkeliaran bebas di lingkungan alam yang masih asri menjadi daya tarik utama. Selain itu, keindahan alam berupa pepohonan rindang, suasana tenang, dan keberadaan pura-pura di dalam kawasan hutan menciptakan pengalaman wisata yang unik dan berkesan. Bagi wisatawan yang tertarik dengan budaya Bali, arsitektur pura dan suasana spiritual yang kental juga menjadi nilai tambah.

Segmen Pasar Utama Monkey Forest Ubud

Segmen pasar utama Monkey Forest Ubud sangat beragam. Wisatawan mancanegara, terutama dari negara-negara Asia, Eropa, dan Amerika, tertarik dengan keunikan interaksi dengan monyet dan keindahan alamnya. Wisatawan domestik, khususnya dari kalangan keluarga dan anak muda, juga menjadi target pasar utama, mengingat lokasi yang mudah diakses dan harga tiket yang relatif terjangkau. Pecinta fotografi dan videografi juga merupakan segmen pasar yang potensial, mengingat keindahan alam dan tingkah laku monyet yang menarik untuk diabadikan.

Perbandingan Harga Tiket Masuk

Berikut perbandingan harga tiket masuk Monkey Forest Ubud dengan destinasi wisata serupa di Bali. Harga dapat berubah sewaktu-waktu, sebaiknya konfirmasi langsung ke pengelola masing-masing tempat wisata.

Nama Tempat Harga Tiket Dewasa Harga Tiket Anak Jam Operasional
Monkey Forest Ubud Rp 80.000 – Rp 100.000 (estimasi) Rp 40.000 – Rp 50.000 (estimasi) 08.00 – 18.00 WITA
Uluwatu Temple Rp 60.000 (estimasi) Rp 30.000 (estimasi) 08.00 – 18.00 WITA
Taman Nusa Penida Rp 100.000 – Rp 200.000 (estimasi) Rp 50.000 – Rp 100.000 (estimasi) 08.00 – 17.00 WITA

Rekomendasi Perbaikan dan Pengembangan

Untuk meningkatkan kualitas wisata Monkey Forest Ubud, beberapa hal dapat dilakukan. Peningkatan fasilitas seperti toilet dan tempat istirahat yang lebih memadai dapat meningkatkan kenyamanan pengunjung. Program edukasi tentang konservasi monyet dan pelestarian lingkungan perlu ditingkatkan untuk meningkatkan kesadaran pengunjung. Pengembangan jalur wisata yang lebih ramah lingkungan dan penambahan wahana edukatif interaktif juga dapat memperkaya pengalaman wisata dan meningkatkan daya tarik bagi berbagai segmen pasar.

Pengelolaan sampah dan kebersihan lingkungan juga perlu mendapat perhatian serius untuk menjaga keindahan dan kelestarian Monkey Forest Ubud.

Ulasan Penutup: Monkey Forest Ubud

Monkey Forest Ubud bukan hanya sekadar tempat wisata; ia adalah perpaduan harmonis antara alam, budaya, dan konservasi. Pengalaman berinteraksi dengan monyet di tengah hutan tropis yang rimbun akan meninggalkan kesan tak terlupakan. Dengan pengelolaan yang berkelanjutan, Monkey Forest Ubud akan terus menjadi destinasi wisata yang menarik dan berkelanjutan, memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar serta melindungi keanekaragaman hayati Bali untuk generasi mendatang.

Jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan sendiri keajaiban Monkey Forest Ubud!

FAQ Lengkap

Apakah aman membawa anak-anak ke Monkey Forest Ubud?

Aman, asalkan selalu diawasi orang dewasa dan mengikuti panduan keselamatan yang diberikan.

Bolehkah memberi makan monyet secara langsung?

Tidak disarankan. Berikan makanan melalui petugas yang berwenang untuk mencegah perilaku agresif monyet.

Apa yang harus dilakukan jika monyet mendekati atau mengambil barang kita?

Tetap tenang, jangan berteriak atau melakukan gerakan tiba-tiba. Perlahan-lahan mundur dan hubungi petugas jika diperlukan.

Apakah ada batasan waktu kunjungan di Monkey Forest Ubud?

Tidak ada batasan waktu yang ketat, tetapi disarankan untuk mengatur waktu kunjungan agar dapat menikmati semua area dengan nyaman.

Apakah Monkey Forest Ubud menyediakan fasilitas penyewaan kamera atau teropong?

Tidak, disarankan membawa sendiri jika dibutuhkan.