Lokasi pemotretan dengan view pura dan alam Bali yang asri menawarkan pengalaman tak terlupakan. Bayangkan keindahan candi-candi kuno yang megah berpadu harmonis dengan lanskap hijau nan subur. Keindahan ini menciptakan latar belakang sempurna untuk berbagai sesi pemotretan, mulai dari prewedding hingga fotografi lanskap. Artikel ini akan memandu Anda menjelajahi beberapa lokasi terbaik di Bali yang memadukan pesona spiritual pura dengan keindahan alamnya yang memukau.
Dari pura-pura dengan arsitektur unik hingga hamparan sawah terasering yang memesona, Bali menyediakan beragam lokasi yang ideal untuk mengabadikan momen berharga. Dengan panduan ini, Anda akan menemukan inspirasi, tips praktis, dan informasi penting untuk merencanakan pemotretan yang sukses dan berkesan di Pulau Dewata.
Lokasi Pemotretan di Bali dengan View Pura dan Alam Asri
Bali, pulau Dewata, menawarkan keindahan alam yang luar biasa dan kekayaan budaya yang memikat. Perpaduan antara pura-pura megah dengan latar belakang alam tropis yang asri menjadi daya tarik tersendiri bagi para fotografer, khususnya untuk sesi pemotretan prewedding atau keperluan fotografi lainnya. Berikut beberapa lokasi di Bali yang menawarkan kombinasi sempurna antara keindahan pura dan alamnya yang menawan.
Lima Lokasi Pemotretan di Bali dengan View Pura dan Alam Asri
Berikut lima lokasi di Bali yang menawarkan pemandangan pura dan alam yang asri, lengkap dengan keunikan masing-masing:
- Uluwatu Temple: Terletak di atas tebing dengan pemandangan samudra Hindia yang spektakuler, Uluwatu Temple menawarkan panorama dramatis dan suasana spiritual yang kuat. Keunikannya terletak pada letaknya yang menjorok ke laut dan tari Kecak yang rutin dipentaskan di sana saat matahari terbenam.
- Tanah Lot Temple: Pura laut yang ikonik ini berdiri di atas batu karang besar di tengah laut. Keunikannya adalah keindahan arsitektur pura yang kontras dengan deburan ombak dan panorama matahari terbenam yang memesona.
- Tirta Empul Temple: Terkenal dengan sumber air suci dan kolam pemandiannya, Tirta Empul Temple menawarkan suasana yang tenang dan sakral. Keunikannya terletak pada arsitektur pura yang terintegrasi dengan lingkungan alam sekitarnya, dengan air jernih yang mengalir di antara bangunan-bangunan candi.
- Lempuyang Temple: Pura ini terkenal dengan “Gate of Heaven”-nya yang menawarkan pemandangan Gunung Agung yang megah. Keunikannya adalah gerbang pura yang seolah-olah mengapit Gunung Agung, menciptakan latar belakang foto yang dramatis dan instagramable.
- Ulun Danu Beratan Temple: Terletak di tepi Danau Bratan, pura ini menawarkan pemandangan yang tenang dan damai dengan latar belakang danau dan pegunungan. Keunikannya terletak pada keindahan refleksi pura di permukaan danau yang menciptakan pemandangan yang sangat memukau.
Tabel Lokasi Pemotretan
Berikut tabel yang merangkum informasi penting mengenai kelima lokasi tersebut:
Nama Lokasi | Alamat | Aksesibilitas | Biaya Masuk |
---|---|---|---|
Uluwatu Temple | Pecatu, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali | Mudah diakses dengan kendaraan pribadi maupun umum | Rp 60.000 |
Tanah Lot Temple | Beraban, Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali | Mudah diakses dengan kendaraan pribadi maupun umum | Rp 60.000 |
Tirta Empul Temple | Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali | Mudah diakses dengan kendaraan pribadi maupun umum | Rp 30.000 |
Lempuyang Temple | Desa Tista, Abang, Karangasem, Bali | Relatif sulit, membutuhkan kendaraan yang handal dan kesiapan fisik karena jalan menanjak | Rp 30.000 |
Ulun Danu Beratan Temple | Candikuning, Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali | Mudah diakses dengan kendaraan pribadi maupun umum | Rp 50.000 |
Karakteristik Arsitektur Pura di Tiga Lokasi
Berikut karakteristik arsitektur pura di tiga lokasi yang dipilih, yaitu Uluwatu, Tanah Lot, dan Tirta Empul:
- Uluwatu Temple: Arsitektur pura ini mengadopsi gaya arsitektur Bali Selatan yang kokoh dan berkarakter kuat, dengan penggunaan batu-batu alam yang terpahat rapi. Letaknya di atas tebing memberikan kesan megah dan dramatis.
- Tanah Lot Temple: Pura ini memiliki arsitektur yang khas dengan bangunan utama yang berada di atas batu karang, menunjukkan adaptasi terhadap lingkungan laut. Penggunaan batu vulkanik memberikan kesan kuat dan alami.
- Tirta Empul Temple: Arsitektur Tirta Empul lebih terintegrasi dengan lingkungan alam sekitarnya. Penggunaan air sebagai elemen utama dalam arsitektur pura menciptakan suasana yang tenang dan sakral, dengan struktur bangunan yang tertata rapi di sekitar sumber air suci.
Lokasi yang Cocok untuk Pemotretan Prewedding
Dua lokasi yang sangat cocok untuk pemotretan prewedding adalah Uluwatu Temple dan Tanah Lot Temple.
- Uluwatu Temple: Pemandangan laut yang dramatis dan suasana romantis saat matahari terbenam menjadi latar belakang yang sempurna untuk foto prewedding. Tari Kecak yang ditampilkan di sore hari juga dapat menambah nuansa unik pada sesi pemotretan.
- Tanah Lot Temple: Keindahan pura yang berdiri di atas batu karang di tengah laut menawarkan latar belakang yang ikonik dan memukau. Pemandangan matahari terbenam di atas laut juga menciptakan suasana romantis yang ideal untuk foto prewedding.
Itinerary Satu Hari Pemotretan di Uluwatu Temple
Berikut itinerary satu hari pemotretan di Uluwatu Temple:
- 14.00 – 15.00: Tiba di Uluwatu Temple, mempersiapkan peralatan dan lokasi pemotretan.
- 15.00 – 17.00: Sesi pemotretan prewedding dengan memanfaatkan cahaya matahari sore yang indah.
- 17.00 – 18.00: Menikmati pertunjukan Tari Kecak dan menikmati pemandangan matahari terbenam.
- 18.00 – 19.00: Membersihkan peralatan dan berkemas.
- 19.00: Keberangkatan.
Aspek Visual Pemotretan

Source: finnsbeachclub.com
Pemilihan lokasi pemotretan dengan latar belakang pura dan alam Bali yang asri menawarkan potensi visual yang luar biasa. Kombinasi arsitektur pura yang unik dengan keindahan alam sekitarnya menciptakan latar belakang yang kaya akan detail dan tekstur, ideal untuk berbagai konsep fotografi. Berikut ini uraian lebih lanjut mengenai aspek visual yang perlu diperhatikan.
Detail Visual Pemandangan
Bayangkan: Batu-batu candi pura yang berwarna abu-abu tua dan cokelat, dihiasi ukiran rumit dengan sentuhan warna emas dan putih. Tekstur batu yang kasar berpadu dengan kelembutan dedaunan hijau pepohonan di sekitarnya. Air terjun kecil mungkin terlihat di kejauhan, airnya membentuk jalur putih keperakan di antara bebatuan hijau lumut. Warna-warna alam yang kaya, dari hijau zamrud hingga biru langit, menciptakan palet warna yang menakjubkan.
Cahaya matahari yang menembus dedaunan menciptakan efek cahaya dan bayangan yang dramatis, menambah kedalaman pada gambar.
Pengaruh Cahaya Alami
Cahaya alami sangat mempengaruhi hasil pemotretan. Pada pagi hari, cahaya lembut dan hangat memberikan nuansa tenang dan dramatis. Sinar matahari pagi yang menyinari bangunan pura menciptakan efek cahaya yang memikat, menonjolkan detail arsitektur dan tekstur batu. Siang hari, cahaya yang lebih terang dan kuat dapat menghasilkan foto yang lebih tajam dan cerah, namun juga dapat menciptakan bayangan yang keras.
Sementara itu, saat senja, cahaya keemasan menciptakan suasana magis dan romantis, ideal untuk foto dengan nuansa hangat dan tenang. Pemilihan waktu pemotretan sangat penting untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Komposisi Gambar Ideal, Lokasi pemotretan dengan view pura dan alam Bali yang asri
Komposisi gambar yang baik akan meningkatkan daya tarik visual foto. Aturan sepertiga (rule of thirds) dapat diterapkan dengan menempatkan pura atau elemen alam penting pada titik perpotongan garis imajiner yang membagi gambar menjadi tiga bagian sama besar, baik secara vertikal maupun horizontal. Menggunakan garis-garis alam, seperti jalan setapak atau aliran sungai, untuk mengarahkan pandangan mata penonton ke subjek utama juga merupakan teknik yang efektif.
Mengatur keseimbangan antara elemen arsitektur pura dan keindahan alam sekitar akan menciptakan komposisi yang harmonis dan seimbang.
Tema Pemotretan yang Sesuai
Latar belakang pura dan alam Bali yang asri cocok untuk berbagai tema pemotretan. Tema tradisional Bali dengan busana adat dan riasan tradisional akan sangat serasi. Tema pre-wedding dengan konsep romantis dan alami juga sangat cocok. Fotografi landscape yang fokus pada keindahan alam dan arsitektur pura juga menjadi pilihan yang menarik. Bahkan, tema modern minimalis pun dapat dipadukan dengan latar belakang ini, menciptakan kontras yang unik dan menarik.
Memanfaatkan Elemen Alam
Tanaman hijau, air terjun, dan elemen alam lainnya dapat meningkatkan estetika foto. Tanaman hijau dapat digunakan sebagai foreground atau background untuk menambah kedalaman dan tekstur. Air terjun dapat menjadi elemen visual yang menarik dan dramatis, memberikan kesan kesegaran dan ketenangan. Posisi dan komposisi elemen alam ini harus dipertimbangkan dengan cermat untuk menciptakan harmoni visual dan memperkuat tema pemotretan.
Pertimbangan Praktis Pemotretan

Source: shotstash.com
Memotret di lokasi dengan pemandangan pura dan alam Bali yang asri menjanjikan hasil foto yang menakjubkan. Namun, kesuksesan pemotretan juga bergantung pada perencanaan dan persiapan yang matang. Berikut beberapa pertimbangan praktis yang perlu diperhatikan untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan selama proses pemotretan, sekaligus menghormati lingkungan dan budaya setempat.
Peralatan dan Perlengkapan Pemotretan
Membawa peralatan yang tepat sangat krusial untuk mendapatkan hasil foto terbaik. Daftar ini mencakup peralatan inti, dan dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan dan gaya pemotretan Anda.
- Kamera DSLR atau mirrorless dengan lensa yang sesuai (misalnya, lensa wide-angle untuk pemandangan, lensa telephoto untuk detail).
- Tripod untuk menjaga kestabilan kamera, terutama saat pengambilan gambar dalam kondisi cahaya rendah.
- Remote shutter untuk menghindari getaran saat menekan tombol shutter.
- Kartu memori berkapasitas besar untuk menyimpan banyak foto.
- Baterai cadangan dan charger.
- Perlengkapan pembersih lensa.
- Tas kamera yang nyaman dan aman.
- Pakaian yang nyaman dan sesuai dengan kondisi lingkungan.
- Sunscreen, topi, dan air minum.
Langkah-langkah Persiapan Sebelum Pemotretan
Persiapan yang teliti akan meminimalisir kendala selama pemotretan. Berikut beberapa langkah penting yang perlu dilakukan.
- Perizinan: Jika lokasi pemotretan berada di area pura atau tempat suci lainnya, pastikan untuk mendapatkan izin dari pihak pengelola atau pemangku adat setempat. Hal ini penting untuk menghormati aturan dan tradisi setempat.
- Koordinasi: Berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti pengelola lokasi atau pemandu wisata, dapat membantu dalam hal akses lokasi, informasi penting, dan potensi kendala yang mungkin terjadi.
- Survey Lokasi: Lakukan survei lokasi terlebih dahulu untuk menentukan titik pemotretan terbaik, memperkirakan pencahayaan, dan mengantisipasi potensi masalah.
- Periksa Peralatan: Pastikan semua peralatan berfungsi dengan baik dan terisi penuh baterainya sebelum berangkat.
- Siapkan Konsep: Tentukan tema dan konsep pemotretan, serta pose model (jika ada) agar proses pemotretan lebih efisien.
Menjaga Kebersihan dan Kelestarian Lingkungan
Menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sangat penting untuk melestarikan keindahan alam Bali. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan.
- Jangan membuang sampah sembarangan. Bawa kantong plastik untuk sampah dan buanglah pada tempat yang telah disediakan.
- Hindari merusak vegetasi atau mengganggu ekosistem sekitar.
- Gunakan produk ramah lingkungan.
- Berhati-hatilah saat berjalan dan beraktivitas di area sekitar untuk menghindari kerusakan.
Etika Pemotretan di Tempat Sakral
Saat memotret di tempat-tempat sakral seperti pura, penting untuk menghormati nilai-nilai budaya dan spiritual setempat.
- Berpakaian sopan dan menutup aurat.
- Minta izin sebelum memotret orang atau area tertentu yang dianggap sakral.
- Hindari membuat suara bising atau berisik yang dapat mengganggu suasana khusyuk.
- Jangan memotret bagian-bagian yang dianggap tabu atau rahasia.
- Hormati aturan dan tata krama yang berlaku di tempat tersebut.
Checklist Persiapan Pemotretan
Checklist ini membantu memastikan semua hal telah dipersiapkan dengan baik sebelum dan sesudah pemotretan.
Sebelum Pemotretan | Sesudah Pemotretan |
---|---|
Perizinan | Membersihkan area pemotretan |
Koordinasi | Memastikan semua peralatan telah dikemas dengan aman |
Survey lokasi | Membuat backup foto |
Periksa peralatan | Membersihkan peralatan |
Siapkan konsep | Menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak yang terkait |
Inspirasi Gaya Pemotretan
Memotret di lokasi dengan latar belakang pura dan alam Bali yang asri menawarkan beragam peluang untuk menciptakan foto-foto yang memukau. Keindahan arsitektur pura yang unik berpadu dengan kehijauan alam Bali menciptakan latar belakang yang kaya dan inspiratif. Berikut beberapa inspirasi gaya pemotretan yang dapat Anda eksplorasi.
Gaya Pemotretan Tradisional Bali
Gaya tradisional menekankan pada unsur-unsur budaya Bali yang autentik. Pemilihan kostum dan tata rias menjadi kunci utama dalam menciptakan nuansa tradisional ini. Kostum yang digunakan dapat berupa kebaya, kain endek, atau pakaian adat Bali lainnya, dengan riasan yang sederhana namun elegan, menonjolkan kecantikan alami. Pose pemotretan dapat berupa pose-pose yang tenang dan anggun, mencerminkan nilai-nilai budaya Bali.
Angle pemotretan dapat difokuskan pada detail arsitektur pura dan interaksi model dengan lingkungan sekitarnya, misalnya, model duduk tenang di depan pura dengan latar belakang sawah hijau terhampar luas.
Gaya Pemotretan Modern Minimalis
Berbeda dengan gaya tradisional, gaya modern minimalis lebih menekankan pada kesederhanaan dan kebersihan estetika. Kostum yang digunakan cenderung simpel dan bergaris bersih, dengan warna-warna netral seperti putih, krem, atau abu-abu. Tata rias juga minimalis, menonjolkan fitur wajah secara alami. Pose pemotretan lebih dinamis dan ekspresif, menampilkan siluet tubuh yang indah berlatarkan keindahan alam Bali.
Angle pemotretan dapat berupa wide shot yang menampilkan keseluruhan pemandangan, atau close-up yang menonjolkan detail ekspresi model dan keindahan alam sekitar. Contohnya, model berdiri tegak dengan latar belakang pura yang tampak megah dari kejauhan.
Gaya Pemotretan Kontemporer
Gaya kontemporer memadukan unsur-unsur tradisional dan modern. Kostum yang digunakan dapat berupa perpaduan antara pakaian adat Bali yang dimodifikasi dengan sentuhan modern, misalnya kebaya modern dengan detail sulaman tradisional. Tata rias dapat berupa riasan yang lebih berani dan eksperimental, tetapi tetap selaras dengan tema keseluruhan. Pose pemotretan dapat berupa perpaduan antara pose tradisional dan pose modern, menciptakan dinamika visual yang menarik.
Angle pemotretan dapat berupa permainan cahaya dan bayangan, menciptakan efek dramatis yang menawan. Sebagai contoh, model berpose dengan kain endek yang terurai di udara, dengan latar belakang pura yang diterangi cahaya matahari sore hari.
Contoh Pose dan Angle Pemotretan
- Model duduk bersila di depan pura dengan tangan menggenggam bunga kamboja, angle low angle untuk menonjolkan kemegahan pura.
- Model berdiri di tengah sawah hijau dengan latar belakang pura, angle wide shot untuk menampilkan pemandangan keseluruhan.
- Model berjalan di sepanjang jalan setapak menuju pura, angle mengikuti pergerakan model untuk menciptakan kesan dinamis.
- Close-up wajah model dengan latar belakang detail ukiran pura, angle close-up untuk menonjolkan ekspresi model.
Elemen Budaya Bali dalam Pemotretan
Untuk menciptakan kesan autentik, manfaatkan elemen budaya Bali seperti tari tradisional, alat musik gamelan, atau upacara keagamaan (dengan memperhatikan kesopanan dan etika). Pemanfaatan elemen-elemen ini akan menambahkan kedalaman dan makna pada foto-foto Anda.
“Keindahan alam Bali adalah sebuah keajaiban yang tak terlukiskan, sebuah harmoni sempurna antara alam dan budaya.”
Penutupan Akhir

Source: pinimg.com
Memotret di lokasi dengan pemandangan pura dan alam Bali yang asri bukan hanya sekadar mengambil gambar, tetapi juga sebuah pengalaman yang menghubungkan kita dengan budaya dan keindahan alam Indonesia. Dengan perencanaan yang matang dan pemahaman akan etika setempat, setiap jepretan akan menjadi kenangan abadi yang bermakna. Semoga panduan ini menginspirasi Anda untuk menciptakan karya fotografi yang menakjubkan dan menghormati keindahan Bali.
Pertanyaan yang Kerap Ditanyakan: Lokasi Pemotretan Dengan View Pura Dan Alam Bali Yang Asri
Apakah diperlukan izin khusus untuk memotret di pura?
Sebaiknya tanyakan kepada pengelola pura setempat. Beberapa pura mungkin memiliki aturan khusus.
Bagaimana cara menjaga kebersihan selama pemotretan?
Bawa kantong sampah sendiri dan buang sampah pada tempatnya. Hindari meninggalkan jejak dan jaga kebersihan lingkungan sekitar.
Apa waktu terbaik untuk memotret agar mendapatkan cahaya yang bagus?
Golden hour (waktu sekitar matahari terbit dan terbenam) biasanya menghasilkan cahaya yang indah dan hangat.
Apakah ada lokasi yang direkomendasikan untuk pemotretan keluarga?
Banyak lokasi yang cocok, tergantung preferensi. Cari lokasi dengan akses mudah dan area yang aman untuk anak-anak.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pemotretan di satu lokasi?
Tergantung konsep dan jumlah foto yang diinginkan, bisa 2-4 jam atau lebih.