Desa Penglipuran, sebuah perkampungan tradisional di Bali, menawarkan pesona unik yang memikat hati. Keindahan alamnya yang asri berpadu harmonis dengan kearifan lokal masyarakatnya, menciptakan suasana damai dan menenangkan. Kehidupan di desa ini masih memegang teguh tradisi dan budaya leluhur, menciptakan pengalaman yang berbeda bagi para pengunjung.
Letak geografisnya yang berada di lereng Gunung Agung memberikan pemandangan alam yang menakjubkan. Sejarah panjang Desa Penglipuran, nilai-nilai budaya yang dijunjung tinggi, serta arsitektur rumah adatnya yang khas, menjadi daya tarik tersendiri. Keunikan desa ini bahkan membandingkannya dengan desa-desa tradisional lain di Bali, menunjukkan betapa istimewa Desa Penglipuran ini.
Gambaran Umum Desa Penglipuran
Desa Penglipuran, sebuah permata tersembunyi di Kabupaten Bangli, Bali, menawarkan pengalaman unik dalam menyaksikan kehidupan tradisional Bali yang masih terjaga dengan baik. Keindahan alamnya yang menawan dan kearifan lokal yang terpelihara menjadikan desa ini destinasi wisata yang menarik sekaligus menjadi laboratorium hidup bagi studi antropologi dan budaya.
Letak Geografis dan Karakteristik Alam Sekitar Desa Penglipuran
Desa Penglipuran terletak di lereng Gunung Agung, sekitar 700 meter di atas permukaan laut. Keberadaannya di dataran tinggi memberikan iklim yang sejuk dan nyaman. Desa ini dikelilingi oleh hamparan sawah hijau subur, pepohonan rindang, dan udara segar yang khas pegunungan. Keindahan alam ini menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat setempat dan turut membentuk karakteristik budaya mereka.
Sejarah Singkat Desa Penglipuran
Sejarah berdirinya Desa Penglipuran tidak tercatat secara detail, namun berdasarkan cerita turun-temurun, desa ini telah ada sejak ratusan tahun lalu. Masyarakatnya menganut sistem gotong royong yang kuat dan menjaga kelestarian lingkungan sebagai warisan leluhur. Tradisi dan adat istiadat yang dipegang teguh hingga kini menjadi bukti ketahanan budaya masyarakat Penglipuran.
Nilai-Nilai Budaya Masyarakat Desa Penglipuran
Masyarakat Desa Penglipuran menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan pelestarian lingkungan. Sistem Subak, sistem irigasi tradisional, merupakan contoh nyata dari kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya alam. Mereka juga sangat menghormati adat istiadat dan leluhur, yang tercermin dalam berbagai upacara adat dan ritual yang masih dijalankan hingga sekarang. Kehidupan masyarakatnya yang harmonis dan rukun menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
Perbandingan Desa Penglipuran dengan Desa Tradisional Lain di Bali
Nama Desa | Lokasi | Ciri Khas | Keunikan |
---|---|---|---|
Desa Penglipuran | Bangli, Bali | Tata ruang desa yang terencana, rumah adat tradisional | Kebersihan yang terjaga, kearifan lokal yang kuat |
Desa Tenganan | Karangasem, Bali | Tenun ikat gringsing | Sistem masyarakat tertutup dan tradisi unik |
Desa Mas | Gianyar, Bali | Kerajinan ukiran kayu | Pusat kerajinan ukiran kayu terkenal di Bali |
Keunikan Arsitektur Rumah Adat di Desa Penglipuran
Rumah-rumah adat di Desa Penglipuran memiliki arsitektur yang unik dan seragam. Desainnya mencerminkan keselarasan dengan alam dan lingkungan sekitar. Bahan bangunan yang digunakan berasal dari alam, seperti bambu dan kayu. Tata letak rumah yang teratur dan rapi menunjukkan perencanaan yang matang dan mencerminkan nilai-nilai kesederhanaan dan kebersamaan masyarakatnya. Setiap rumah memiliki halaman yang terawat dengan baik, menunjukkan kepedulian terhadap kebersihan dan keindahan lingkungan.
Aspek Sosial Budaya Desa Penglipuran

Source: idetrips.com
Desa Penglipuran di Bali terkenal dengan keunikannya, tak hanya karena keindahan alamnya, tetapi juga karena sistem sosial budaya yang terjaga dengan baik. Kehidupan masyarakatnya masih sangat kental dengan tradisi dan kearifan lokal yang diturunkan secara turun-temurun. Berikut ini pemaparan lebih detail mengenai aspek sosial budaya Desa Penglipuran.
Sistem Sosial dan Pemerintahan Tradisional, Desa Penglipuran
Desa Penglipuran menganut sistem pemerintahan adat yang disebut dengan Pekraman. Sistem ini mengatur seluruh aspek kehidupan masyarakat, dari pengelolaan sumber daya alam hingga penyelesaian konflik. Di puncak Pekraman terdapat seorang kepala desa adat yang dipilih berdasarkan garis keturunan dan kesepakatan bersama warga. Struktur pemerintahannya yang hierarkis namun tetap demokratis ini memungkinkan terciptanya ketertiban dan keadilan sosial di desa.
Tradisi dan Upacara Adat
Berbagai tradisi dan upacara adat masih dijalankan secara rutin oleh masyarakat Desa Penglipuran. Upacara keagamaan Hindu Bali, seperti Odalan (upacara persembahyangan di pura), dilakukan secara berkala di berbagai pura yang tersebar di desa. Selain itu, terdapat juga tradisi-tradisi unik lainnya seperti Ngerebut (upacara pembersihan desa) dan berbagai upacara siklus hidup yang menandai kelahiran, pernikahan, dan kematian.
Pelaksanaan upacara-upacara ini memperkuat ikatan sosial dan spiritual masyarakat.
Desa Penglipuran di Bali terkenal dengan keindahan alam dan tata letaknya yang unik, menawarkan pengalaman pedesaan yang autentik. Bayangkan sejenak, keindahan desa ini dibandingkan dengan pesona istana-istana megah di Prancis, seperti yang diulas di artikel Most beautiful castles and chateaux in France for a royal experience ; keduanya menawarkan keindahan arsitektur yang memukau, walau dengan gaya yang sangat berbeda.
Kembali ke Penglipuran, keasrian dan kearifan lokalnya tetap menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan yang ingin merasakan kedamaian jauh dari hiruk pikuk perkotaan.
Peran Perempuan dalam Kehidupan Sosial Budaya
Perempuan di Desa Penglipuran memiliki peran penting dalam menjaga kelangsungan tradisi dan budaya. Mereka aktif berpartisipasi dalam upacara adat, mengelola rumah tangga, dan turut serta dalam kegiatan ekonomi desa. Meskipun struktur sosial masih cenderung patriarkal, peran perempuan tetap dihargai dan diakui dalam berbagai aspek kehidupan. Mereka berperan sebagai penjaga nilai-nilai moral dan budaya yang diwariskan secara turun-temurun.
Desa Penglipuran di Bali terkenal dengan keindahan dan kebersihannya yang luar biasa, sebuah desa adat yang terjaga dengan baik. Membayangkan pesona desa ini mengingatkan saya pada keindahan desa-desa di pedesaan Perancis, seperti yang diulas di artikel ini: Hidden gems and charming villages in the French countryside to visit. Meskipun berbeda budaya dan lokasi, keduanya menawarkan pesona unik berupa arsitektur tradisional dan kehidupan masyarakat yang masih kental dengan nilai-nilai lokal.
Kembali ke Desa Penglipuran, keasriannya sungguh memikat dan patut dijaga kelestariannya.
Pelestarian Lingkungan di Desa Penglipuran
Masyarakat Desa Penglipuran memiliki komitmen tinggi terhadap pelestarian lingkungan. Hal ini tercermin dalam berbagai praktik dan aturan adat yang mereka terapkan. Berikut beberapa poin pentingnya:
- Penggunaan sumber daya alam secara bijak dan berkelanjutan.
- Adanya larangan untuk membuang sampah sembarangan.
- Pengelolaan air bersih yang terpadu dan efisien.
- Pelestarian hutan dan tanaman tradisional.
- Penggunaan pupuk organik dalam pertanian.
Kearifan Lokal Desa Penglipuran
“Desa Penglipuran merupakan contoh nyata bagaimana masyarakat tradisional mampu menjaga keseimbangan antara kehidupan manusia dan alam. Sistem sosial dan budaya yang terintegrasi dengan lingkungannya menjadi kunci keberhasilan mereka dalam melestarikan alam dan budaya.”
(Sumber
Buku “Ketahanan Lokal Desa Penglipuran”, Penerbit X, Tahun Y –
Nama penulis dan detail buku diganti dengan sumber yang valid*)
Desa Penglipuran di Bali terkenal dengan keindahan alam dan kearifan lokalnya yang terjaga. Suasananya yang tenang dan asri mengingatkan kita pada pesona desa-desa di Eropa, mirip dengan yang diulas di artikel tentang Romantic getaways and charming towns in Provence and the French Riviera , meski dengan karakteristik yang berbeda. Namun, baik Penglipuran maupun desa-desa di Provence, keduanya menawarkan pengalaman liburan yang menenangkan dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Keasrian lingkungan dan keramahan penduduknya menjadi daya tarik utama yang membuat Desa Penglipuran layak dikunjungi.
Pariwisata di Desa Penglipuran

Source: staticflickr.com
Desa Penglipuran, dengan keindahan alam dan kearifan lokalnya yang terjaga, telah menjelma menjadi destinasi wisata yang menarik perhatian baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Keunikan arsitektur tradisional, keramahan penduduk, serta sistem pengelolaan desa yang berkelanjutan menjadi daya tarik utama. Mari kita telusuri lebih dalam potensi wisata, dampaknya, dan strategi pengelolaan yang diterapkan di desa ini.
Potensi Wisata Desa Penglipuran
Desa Penglipuran menawarkan beragam potensi wisata yang mampu memikat pengunjung. Keindahan alamnya yang masih asri, dengan hamparan sawah hijau dan pepohonan rindang, menciptakan suasana yang tenang dan damai. Arsitektur tradisional rumah-rumah penduduk yang tertata rapi dan unik, mencerminkan kearifan lokal dan nilai-nilai budaya yang masih dipegang teguh. Selain itu, kehidupan masyarakat desa yang sederhana dan ramah juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman budaya yang autentik.
Desa Penglipuran di Bali terkenal dengan keindahan alam dan kearifan lokalnya yang terjaga. Bayangkan, keasriannya sebanding dengan ketenangan saat mencicipi anggur di kebun-kebun anggur Prancis yang terkenal. Jika kamu ingin merasakan pengalaman wisata anggur yang tak terlupakan, cek saja referensi Top-rated vineyards and wine regions in France for wine tasting tours untuk ide liburanmu selanjutnya.
Setelah menikmati keindahan perkebunan anggur, kembali ke suasana tenang Desa Penglipuran terasa seperti pulang ke rumah, menikmati kedamaian yang tak ada duanya.
- Arsitektur tradisional Bali Aga yang unik dan terawat.
- Keindahan alam pedesaan yang asri dan menenangkan.
- Kehidupan masyarakat yang ramah dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya.
- Kegiatan budaya lokal seperti upacara adat dan pertunjukan seni tradisional (tergantung musim dan jadwal).
- Kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan penduduk lokal dan belajar tentang budaya mereka.
Dampak Positif dan Negatif Pariwisata terhadap Desa Penglipuran
Pariwisata di Desa Penglipuran, seperti halnya di destinasi wisata lainnya, memiliki dampak positif dan negatif. Penting untuk memahami keduanya agar pengelolaan wisata dapat dilakukan secara berkelanjutan dan menyeimbangkan kepentingan semua pihak.
- Dampak Positif: Peningkatan ekonomi masyarakat melalui sektor pariwisata, pelestarian budaya dan lingkungan karena adanya perhatian dan pendanaan, peningkatan infrastruktur desa.
- Dampak Negatif: Potensi kerusakan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik, ancaman terhadap keaslian budaya karena adaptasi terhadap kebutuhan wisatawan, peningkatan jumlah sampah, dan potensi konflik sosial jika tidak dikelola dengan bijak.
Strategi Pengelolaan Pariwisata Berkelanjutan di Desa Penglipuran
Desa Penglipuran telah menerapkan berbagai strategi untuk memastikan pariwisata berjalan berkelanjutan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
- Penerapan sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi.
- Pembatasan jumlah wisatawan yang masuk untuk menjaga kelestarian lingkungan.
- Pengembangan produk wisata yang berbasis pada budaya dan kearifan lokal.
- Pemanfaatan pendapatan pariwisata untuk kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan.
- Penetapan aturan dan pedoman bagi wisatawan untuk menjaga ketertiban dan kebersihan.
Menghargai Budaya Lokal Saat Mengunjungi Desa Penglipuran
Sebagai wisatawan, kita memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian budaya dan lingkungan Desa Penglipuran. Dengan menghargai budaya lokal, kita turut berkontribusi dalam keberlanjutan pariwisata di desa ini.
- Berpakaian sopan dan menghormati adat istiadat setempat.
- Meminta izin sebelum mengambil foto penduduk lokal.
- Tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga kebersihan lingkungan.
- Bersikap ramah dan menghormati penduduk lokal.
- Mendukung usaha lokal dan membeli produk kerajinan tangan dari penduduk desa.
Rencana Kunjungan Singkat ke Desa Penglipuran
Untuk mendapatkan pengalaman wisata yang maksimal di Desa Penglipuran, perencanaan yang baik sangat penting. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Aspek | Pertimbangan |
---|---|
Waktu Kunjungan | Sebaiknya mengunjungi di pagi atau sore hari untuk menghindari panas terik matahari. |
Transportasi | Menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa kendaraan lokal. |
Akomodasi | Menginap di penginapan terdekat atau di desa jika tersedia. |
Aktivitas | Berjalan-jalan menyusuri desa, berinteraksi dengan penduduk lokal, dan mengunjungi tempat-tempat menarik. |
Etika | Menghormati adat istiadat dan budaya lokal. |
Pelestarian Lingkungan di Desa Penglipuran

Source: idetrips.com
Desa Penglipuran, Bali, terkenal dengan keindahan alam dan kearifan lokalnya yang terjaga. Keberhasilannya dalam pelestarian lingkungan menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia. Upaya-upaya sadar lingkungan yang dilakukan masyarakatnya secara turun-temurun telah menghasilkan lingkungan yang asri dan lestari.
Upaya Pelestarian Lingkungan di Desa Penglipuran
Masyarakat Desa Penglipuran memiliki komitmen kuat terhadap pelestarian lingkungan. Hal ini tercermin dalam berbagai praktik sehari-hari, seperti pengelolaan sampah yang efektif, pelestarian hutan dan sumber air, serta penggunaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Mereka memiliki sistem gotong royong yang kuat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar. Sikap ini telah tertanam sejak generasi ke generasi, menjadikan pelestarian lingkungan sebagai bagian integral dari kehidupan mereka.
Desa Penglipuran di Bali terkenal dengan keindahan alam dan tata letaknya yang unik. Bayangkan sejenak, ketenangan desa ini dibandingkan dengan petualangan luar ruangan yang menantang di pegunungan Eropa; menarik, bukan? Nah, kalau kamu suka tantangan, coba cek Incredible hiking and outdoor adventures in the French Alps and Pyrenees untuk merasakan sensasi mendaki yang berbeda.
Setelah itu, kembali ke ketenangan Desa Penglipuran, kamu pasti akan merasakan perbedaan yang menyegarkan!
Sistem Pengelolaan Sampah di Desa Penglipuran
Sistem pengelolaan sampah di Desa Penglipuran sangat unik dan efektif. Sampah organik diolah menjadi kompos melalui proses pembusukan alami, sementara sampah anorganik dikelola secara terpisah dan didaur ulang sebisa mungkin. Adanya kesadaran tinggi masyarakat dalam memilah sampah dari rumah tangga menjadi kunci keberhasilan sistem ini. Minimnya sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir menjadi bukti nyata dari efektifitas sistem pengelolaan sampah di desa ini.
Tantangan Pelestarian Lingkungan di Desa Penglipuran
Meskipun telah menunjukkan keberhasilan yang signifikan, Desa Penglipuran tetap menghadapi beberapa tantangan dalam upaya pelestarian lingkungan. Meningkatnya jumlah wisatawan dapat menimbulkan tekanan terhadap lingkungan, seperti peningkatan sampah dan kerusakan vegetasi. Perubahan iklim juga menjadi ancaman nyata, yang dapat berdampak pada ketersediaan sumber air dan keanekaragaman hayati. Oleh karena itu, diperlukan upaya berkelanjutan dan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi.
Kondisi Lingkungan di Desa Penglipuran
Desa Penglipuran dikelilingi oleh vegetasi yang lebat dan hijau. Berbagai jenis pohon, semak, dan tumbuhan lainnya tumbuh subur, menciptakan suasana yang sejuk dan rindang. Sumber air di desa ini berasal dari mata air alami yang terjaga kebersihannya. Airnya jernih dan digunakan untuk keperluan sehari-hari oleh masyarakat. Udara di Desa Penglipuran terasa segar dan bersih, jauh dari polusi udara yang umum ditemukan di perkotaan.
Keasrian lingkungan ini berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Langkah-langkah Adopsi Keberhasilan Desa Penglipuran
Keberhasilan Desa Penglipuran dalam pelestarian lingkungan dapat diadopsi oleh desa lain melalui beberapa langkah. Pertama, membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan melalui pendidikan dan sosialisasi. Kedua, menerapkan sistem pengelolaan sampah yang efektif dan terintegrasi, dengan melibatkan seluruh anggota masyarakat. Ketiga, mengembangkan sistem pengawasan dan penegakan aturan lingkungan yang konsisten. Keempat, mengembangkan ekonomi lokal yang berkelanjutan, sehingga mengurangi ketergantungan pada aktivitas yang merusak lingkungan.
Desa Penglipuran di Bali terkenal dengan keindahan alam dan kearifan lokalnya yang terjaga. Bayangkan sejenak, meninggalkan hiruk pikuk kehidupan desa dan beralih ke suasana pantai yang menenangkan di Prancis; untuk liburan musim panas yang sempurna, kamu bisa cek referensi destinasi menarik di France’s best coastal towns and seaside resorts for a summer getaway. Setelah menikmati pesona pantai Prancis, kembali ke ketenangan Desa Penglipuran terasa seperti menemukan keseimbangan yang sempurna antara keindahan alam modern dan tradisi yang lestari.
Terakhir, menciptakan kerjasama yang kuat antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak-pihak terkait lainnya.
Pengembangan Desa Penglipuran ke Depan
Desa Penglipuran, dengan keaslian budaya dan keindahan alamnya, memiliki potensi besar untuk berkembang di masa mendatang. Namun, perkembangan ini harus sejalan dengan pelestarian nilai-nilai tradisional yang telah dijaga selama bergenerasi. Strategi yang tepat dibutuhkan agar Desa Penglipuran tetap autentik dan mampu meningkatkan kesejahteraan warganya tanpa mengorbankan identitasnya.
Potensi Pengembangan Desa Penglipuran
Potensi pengembangan Desa Penglipuran sangat beragam. Selain pariwisata berbasis budaya yang sudah ada, desa ini dapat mengeksplorasi potensi ekonomi kreatif, seperti kerajinan tangan berbasis bahan lokal, pengolahan hasil pertanian organik, dan pengembangan homestay yang berkonsep ramah lingkungan dan budaya.
Strategi Pelestarian Budaya di Tengah Perkembangan Zaman
Menjaga keaslian budaya Desa Penglipuran membutuhkan strategi yang komprehensif. Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan budaya sejak dini bagi generasi muda, peningkatan partisipasi masyarakat dalam menjaga dan melestarikan tradisi, serta penetapan regulasi yang ketat terkait pembangunan dan aktivitas di desa.
- Penetapan standar kualitas homestay dan produk kerajinan untuk menjaga standar mutu dan keaslian.
- Pembentukan koperasi yang dikelola masyarakat untuk menjamin pemerataan keuntungan dari sektor pariwisata.
- Pengembangan program pelatihan keterampilan bagi warga desa untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan.
Peran Teknologi dalam Pengembangan Desa Penglipuran
Teknologi dapat menjadi alat yang ampuh dalam pengembangan Desa Penglipuran. Penggunaan teknologi informasi dapat meningkatkan akses informasi bagi warga, memudahkan promosi pariwisata, dan memfasilitasi pengelolaan data desa. Sistem pembayaran digital juga dapat meningkatkan efisiensi transaksi ekonomi.
- Pengembangan website dan media sosial resmi untuk mempromosikan Desa Penglipuran.
- Penerapan sistem informasi manajemen desa berbasis digital untuk mempermudah administrasi.
- Pelatihan penggunaan teknologi informasi bagi warga desa.
Rekomendasi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Penglipuran dapat dicapai melalui diversifikasi ekonomi, pengembangan kapasitas sumber daya manusia, dan peningkatan akses terhadap fasilitas umum. Pemerataan pendapatan dari sektor pariwisata juga sangat penting.
- Pemberian pelatihan keterampilan dan kewirausahaan bagi warga desa.
- Pengembangan infrastruktur pendukung pariwisata, seperti jalan dan sanitasi.
- Peningkatan akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan.
Skenario Desa Penglipuran 10 Tahun Mendatang
Dalam sepuluh tahun mendatang, Desa Penglipuran diproyeksikan menjadi desa wisata budaya yang terkemuka, dengan pengelolaan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Warga desa hidup sejahtera, dengan ekonomi yang beragam dan terintegrasi dengan teknologi. Keaslian budaya tetap terjaga, bahkan semakin dikenal luas di dunia internasional. Sebagai contoh, desa ini mungkin akan memiliki museum budaya digital yang memamerkan sejarah dan tradisi lokal, serta sistem pengelolaan sampah yang modern dan ramah lingkungan, didukung oleh kesadaran tinggi warga akan pentingnya menjaga lingkungan.
Kesimpulan Akhir
Desa Penglipuran bukan sekadar destinasi wisata biasa; ia adalah jendela menuju pemahaman yang lebih dalam tentang budaya Bali yang kaya dan lestari. Dengan komitmen kuat masyarakatnya dalam menjaga lingkungan dan melestarikan tradisi, Desa Penglipuran memberikan inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia. Kunjungan ke desa ini akan meninggalkan kesan mendalam, mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keseimbangan antara perkembangan dan pelestarian budaya.
FAQ Lengkap
Apakah Desa Penglipuran menyediakan akomodasi?
Tersedia beberapa homestay sederhana di sekitar desa, namun pilihannya terbatas. Sebaiknya pesan jauh-jauh hari.
Berapa biaya masuk ke Desa Penglipuran?
Ada biaya masuk yang relatif terjangkau, biayanya dapat berubah, sebaiknya dicek informasi terbaru sebelum berkunjung.
Bagaimana cara menuju Desa Penglipuran?
Bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi atau menyewa kendaraan dari kota terdekat. Jalan menuju desa sebagian berkelok dan sempit.
Apakah boleh mengambil foto di Desa Penglipuran?
Boleh, namun sebaiknya meminta izin terlebih dahulu kepada penduduk setempat, terutama jika ingin memotret penduduk desa.