Jauh sebelum terbentuk negara Indonesia yang menggunakan sistem pemerintahan seperti sekarang, dahulu kala kita menggunakan sistem kerajaan Hindu yang begitu kental. Salah satu kerajaan Hindu yang terkuat saat itu ialah Kerajaan Majapahit. Beragam pura pun dibuat sebagai tempat peribadatan. Salah satu yang masih berdiri kokoh dan dijadikan destinasi wisata saat ini ialah Pura Mandara Giri yang terletak di Lumajang, Jawa Timur.
Lokasi : Jl. Serma Dohir, Sumberagung, Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur 67361
Map : Pura Mandara Giri Lumajang
Jam Buka Tutup : Closes 12AM
Telepon : 0856-5544-4347
Mengenal Wisata Pura Mandara Giri Lumajang
- Legenda
Tidak sedikit orang yang beranggapan peninggalan zaman kerjaan Hindu tertua akan ditemukan pada Pulau Dewata, melihat umat Hindu mayoritas bermukim di sana. Namun, hal tersebut terbantahkan setelah ditemukannya Wisata Pura Mandara Giri Lumajang, Jawa Timur.
Konon, pura yang disebut juga sebagai Pura Mandhara Semeru Agung ini berkaitan dengan pemindahan puncak gunung tertinggi pulau Jawa dari India ke Nusantara. Legenda tersebut termaktub dalam Tantu Panggelaran. Hingga kini, pura di kaki gunung semeru tersebut tak pernah sepi dari ratusan penganut Hindu sekitaran Jawa hingga Bali.
- Ketentuan Berwisata Pura Mandara Giri Lumajang
Selayaknya tempat peribadatan, tak semua bagian dapat diakses wisatawan. Pura ini memiliki tiga tingkatan (Tri Mandala). Lantai teratas digunakan sebagai wilayah peribadatan dan bermeditasi. Pada tapak kedua, digunakan sebagai kegiatan yang lebih ramai seperti pernikahan atau upacara agama. Yang terakhir, atau disebut dengan nista mandala ditujukan untuk umum.
Jika wisatawan beragama non-Hindu ingin mencoba bermeditasi, tinggal mengurus perizinan kepada pengelola. Namun, pada wanita yang sedang mengalami datang bulan, terdapat beragam larangan yang harus dipatuhi selama berkunjung.
- Suasana Pura
Pura Mandara Giri Lumajang seakan memberikan kesan bahwa kita berada di Pulau Dewata. Hal tersebut dikarenakan banyak kesamaan dari desain hingga tata letak dengan pura di Bali. Cuaca sejuk serta area yang dikelilingi pepohonan menambah kesan asri dan nyaman. Pura ini sangat pas untuk dijadikan spot foto dengan latar belakang etnik tradisional hindu bersama keluarga ataupun rekan.
Pada ritual Tirta Yatra, kesan damai akan mengiringi sembari singgah dalam perjalanan ke beberapa titik suci, seperti Watu Klosot. Hal berbeda akan dirasakan ketika pelaksanaan Piodalan. Penganut Hindu akan dengan suka cita menyambutnya sembari berdoa dan menampilkan pagelaran budaya.
- Fasilitas
Pada mulanya, pura dibangun begitu sederhana. Setelah perembukan dengan tokoh Hindu Pulau Dewata, perbaikan fasilitas pun dilakukan. Hal ini dimulai dengan akses jalan dan parkir yang cukup luas, sehingga cukup untuk menampung wisatawan dalam rombongan. Selain itu terdapat Pandapa, yang merupakan salah satu bagian asli dari pura.
Di sekitar pura juga dapat ditemui dengan mudah beragam tempat ibadah, diantaranya masjid dan gereja. Jika ingin bermalam, terdapat beragam homestay yang disewakan penduduk sekitar. Beragam toko cendera mata khas Lumajang serta menu olahan tak kalah menarik untuk diserbu. Fasilitas umum seperti kamar mandi berada di beberapa titik pura.
- Rute dan Biaya Masuk
Rute yang digunakan untuk ke pura ini sangatlah mudah. Jika menggunakan kendaraan pribadi, dari Kota Lumajang cukup berkendara sekitar 19 menit melalui Jalan Merdeka Bodang. Namun, jika menggunakan kendaraan umum, kita harus turun pada pemberhentian terdekat dan melanjutkan perjalanan dengan kendaraan lain. Pura dibuka 24 jam setiap harinya dan tanpa dipungut biaya.
Selama berkunjung ke Pura Mandara Giri Lumajang harap untuk menaati peraturan yang diberlakukan oleh pihak pengelola. Hal ini bertujuan untuk menjaga ketertiban, karena pura masih aktif digunakan sebagai tempat beribadah. Selamat berkunjung ke pura tertua Nusantara!
#sumber foto : IG @ syaikhab